AirAsia merupakan armada penerbangan milik DRB –HICOM milik pemerintah Malaysia. Tetapi pada tanggal 2 desember 2001, maskapai ini dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner yang bernama Tony Fernandes. Pada tahun 2002 AirAsia melakukan turnaround sehingga harga promosi ticket penerbangan rendah sekitar 10 RM dan bersaing dengan Malaysia Airlines. Menurut kompas tanggal 6 september 2011, AirAsia merupakan maskapai penerbangan berbiaya hemat yang menawarkan diskon hingga 20 % untuk semua rute penerbangan domestic maupun internasional. Dengan system manajemen baru AirAsia tampil dengan suasana segar di bidang bisnis maskapai penerbangan di Indonesia. Selain pembelian ticket via online checkin juga dapat dilakukan via online. Sehingga perusahan tersebut dapat menghemat sebagian biaya operasional. Harga ticket AirAsia yang murah, dikarenakan system pembelian ticket dibedakan antara penumpang dan barang. Sehingga harga ticket untuk penumpang yang tanpa barang akan berbeda dengan penumpang yang membawa barang. Berbeda dengan maskapai penerbangan Indonesia yang harga ticketnya merupakan satu paket antara penumpang dan barang. Sistem informasi yang online saat ini menghasilkan semua ticket penerbangan di Indonesia dalam bentuk outprint, bukan dalam bentuk ticket. Ini merupakan salah satu bukti telah berkembangnya system informasi secara online. Segala data yang saling terhubung, menyebabkan pertukaran dan penyampaian informasi secara cepat dan akurat. Sehingga kita dapat dengan mudah memesan tiket melalui online. Dengan informasi yang pesat berkembang, system yang lebih baik dan pengurangan cost operasional, menjadikan AirAsia maskapai penerbangan domestic dan internasional yang hemat.
Nuck
Jumat, 30 September 2011
Tugas Mata Kuliah SIM Pendidikan, Studi kasus " kesulitan di Bandara Soekarno Hatta tanggal 3 Maret 2011"
Sistem informasi adalah suatu sistem dimana data tersebut saling terkait, suatu informasi yang cepat sangat dibutuhkan saat ini. Sehingga Bandara Soekarno Hatta harus secepatnya memperbaiki sistem yang ada. Baik dari segi informasi hingga pelayanan pada pengguna bandara. Saat ini bandara Soekarno Hatta hanya mampu melayani 22 juta orang penumpang, sedangkan jumlah penumpang tahun 2011 telah mencapai 44,3 juta orang. Dan diperkirakan akan meningkat hingga 62 juta penumpang pada tahun 2014. Untuk itu PT. Angkasa Pura sebagai pihak pengelola harus bekerja keras agar dapat bersaing dengan bandara internasional lainnya. Jika sistem komunikasi tersebut saling terkait dan terhubung. Maka informasi akan cepat diterima sehingga kesalahan seperti kasus tanggal 3 Maret 2011, dimana seorang passangger menghabiskan waktu hingga satu jam dibandara Soekarno Hatta karena tidak adanya kejelasan informasi tentang belt bagasi, tidak akan terjadi. Saat ini sistem komunikasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan. Terlebih lagi pihak bandara sebagai penyedia jasa, dalam penyampaian informasinya dituntut agar cepat dan akurat, sehingga tidak akan menyebabkan seorang peguna membuang-buang waktu untuk mencari belt bagasi. Dengan adanya pelayanan dan informasi yang baik, diharapkan akan lebih menghemat waku.
Jumat, 23 September 2011
curiculum vitae
Langganan:
Postingan (Atom)